masukkan script iklan disini
![]() |
Kapal yang dari Luar Selayar di duga Masuk Kawasan beli Ikan pada Pengusaha Tertentu (foto Nelayan Kawasan) |
SELAYAR, SUARARAKYAT - Sejumlah nelayan tradisional di kawasan Takabonerate mengeluhkan praktik jual beli ikan yang dinilai tebang pilih. Mereka mengaku hanya dua pengusaha lokal, yakni Pimping dan H. Neng, yang saat ini bisa membeli hasil tangkapan mereka, sementara kapal-kapal pembeli dari luar daerah lebih memilih membeli ikan dari para pengusaha besar di kawasan tersebut.
Keluhan ini mencuat setelah banyak nelayan merasa tidak mendapatkan akses pasar yang adil. “Kalau hasil bius tidak ada, kami susah jual. Yang bisa beli hanya Pimping dan H. Neng, itupun harganya tidak menentu,” ungkap salah satu nelayan yang enggan disebutkan namanya.
Ia menambahkan bahwa kapal pembeli dari luar daerah cenderung langsung bertransaksi dengan pengusaha tertentu, memutus akses para nelayan kecil untuk menjual hasil tangkapannya. Praktik ini diduga mempersempit ruang gerak ekonomi bagi nelayan tradisional, yang bergantung penuh pada hasil laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami seperti jadi penonton. Padahal laut ini juga milik kami. Tapi yang menikmati hasil justru mereka yang punya modal besar,” lanjutnya.
Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan menelusuri dugaan ketidakadilan dalam tata niaga ikan di kawasan tersebut. Pemerintah daerah maupun pengelola kawasan konservasi diminta mengevaluasi sistem distribusi dan memperjelas mekanisme perdagangan hasil laut agar tidak merugikan kelompok nelayan kecil.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang setempat maupun para pengusaha yang disebutkan. (Memet)