• Jelajahi

    Copyright © Suara Rakyat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    HUT Media Suara Rakyat ke 4 Tahun


     



    Hukum

    Pemkot dan Dinas Bina Marga Kota Probolinggo serta CV Anugerah Teknik Diduga Terlibat Manipulasi Dana Tender

    Senin, 09 Desember 2024, 9.12.24 WIB Last Updated 2024-12-09T13:24:24Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Pemkot dan Dinas Bina Marga Kota Probolinggo serta CV Anugerah Teknik Diduga Terlibat Manipulasi Dana Tender

    Probolinggo Kota, Suararakyat.my.id – Proyek pembangunan di depan Terminal Banyuangga, Kota Probolinggo, diduga menjadi ajang polemik manipulasi dana anggaran. Berdasarkan data yang diperoleh, tender proyek ini menggunakan sistem gugur pascakualifikasi satu file harga terendah dengan nilai kontrak sebenarnya sebesar Rp 2.221.607.498,46. Namun, proyek tersebut akhirnya jatuh ke CV Anugerah Teknik dengan nilai Rp 2.052.000.000. Selisih dana sebesar Rp 169 juta lebih ini menimbulkan tanda tanya besar. 09/12/2024

    Ketua tim investigasi media, Syaiful Bahri, mengungkapkan bahwa ada dugaan kuat kerja sama antara CV Anugerah Teknik dan pihak Pemkot Probolinggo terkait hilangnya anggaran tersebut. Ia menegaskan bahwa dana sebesar Rp 169 juta lebih itu seharusnya dapat dialokasikan untuk proyek lain yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Probolinggo maupun pengunjung dari luar kota.

    “Kami menduga ada permainan antara CV Anugerah Teknik, Pemkot Probolinggo, dan Dinas Bina Marga dalam kasus ini. Hilangnya anggaran sebesar itu tentu sangat merugikan masyarakat,” ujar Syaiful Bahri.

    Ia juga mengimbau Aparat Penegak Hukum (APH) dan Inspektorat Kota Probolinggo untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Menurutnya, ada indikasi kuat keterlibatan pihak-pihak terkait hingga mencapai 99%.

    Saat dikonfirmasi, pihak CV Anugerah Teknik menyatakan tidak mengetahui mengenai hilangnya dana tersebut. Mereka mengklaim bahwa pihak Pemkot Probolinggo tidak memberikan penjelasan terkait hal ini. Namun, Syaiful Bahri tetap berasumsi bahwa kedua pihak tersebut saling bekerja sama dan saling menutupi fakta.

    “Dengan demikian, kami mendesak APH, Inspektorat, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas. Terlebih, pengerjaan proyek jembatan UMKM yang dimaksud juga diduga dikerjakan secara asal-asalan,” tegas Syaiful Bahri. (Memet)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini