masukkan script iklan disini
 |
SUARARAKYAT, Ranuyoso, Lumajang - Malam resepsi HUT Kemerdekaan RI ke-79 yang digelar di Lapangan Ranuyoso pada 7 September 2024 berakhir ricuh. Acara yang dimulai sejak pukul 12.00 ini terganggu akibat kesalahpahaman antara panitia dan peserta karnaval yang sebelumnya diadakan pada 1 September 2024 di Desa Ranubedali. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 11 September 2024.
Kericuhan terjadi karena ketidakpuasan warga Desa Wates Wetan terhadap hasil penilaian panitia. Mereka merasa bahwa kelompok Malindo Wedding yang diketuai oleh H. Sholihin menjadi kambing hitam atas situasi ini, dan akhirnya menjadi sasaran hujatan masyarakat. Akibatnya, ribuan warga Wates Wetan memadati Lapangan Ranuyoso untuk melakukan aksi protes pada malam puncak resepsi tersebut.
Aksi protes ini nyaris berujung anarkis. Beberapa pejabat, termasuk Camat Ranuyoso dan Kepala Puskesmas Ranuyoso, hampir terkena lemparan botol air mineral dan benda-benda lainnya. Video yang beredar di media sosial menunjukkan ketidakberadaan aparat TNI, sementara Kapolsek hanya tampak duduk di belakang pendemo. Situasi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang mengharapkan kehadiran aparat keamanan untuk menjaga ketertiban acara besar ini.
Masyarakat Ranuyoso sangat menyayangkan terjadinya kericuhan tersebut. Mereka menilai aparat keamanan seharusnya hadir lengkap untuk memastikan kelancaran acara puncak HUT Kemerdekaan RI. Untungnya, perwakilan dari Malindo Wedding tidak hadir saat penyerahan piala atau hadiah. Namun, kekhawatiran muncul terkait kemungkinan eskalasi jika mereka hadir dan menjadi sasaran amukan pendemo.
Warga Ranuyoso dan Lumajang berharap agar masalah ini bisa segera diselesaikan, sehingga nama baik Malindo Wedding dan ketuanya, H. Sholihin, bisa dipulihkan kembali.
